-
PSIS - Antara Pelatih, Pemain dan Modal
H asil seri saat melawan PKT Bontang dengan skor 1-1yang diperoleh oleh PSIS Semarang hari minggu tanggal 13 Juli 2008 saya rasa merupakan hasil yang pantas. Hari itu permainan PSIS memang sedikit buruk tetapi tidak buruk sekali. Kerjasama tim belum dan bahkan tidak terlihat sama sekali kecuali saat terjadi gol pertama oleh Salomon yang tercipta karena kerjasama apik para pemain. Bukan hal yang aneh jika terjadi demikian, dengan modal materi yang pas-pasan dan bahkan bisa dikatakan kurang, jangan berharap untuk mendapatkan lebih. Pesimis?....
Skeptis? Pesimis?... saya rasa tidak, maksud dari jangan mengharapkan dapat lebih adalah tentang kualitas para personilnya. Dana yang terbatas memang cukupnya hanya untuk pemain sekelas itu, jangan harapkan lagi aksi mendebarkan Poras atau aksi eksentrik dan menariknya Lopez akan tetapi dengan segala keterbatasan yang ada bukan merupakan penghalang untuk menciptakan prestasi gemilang. Materi boleh kurang, baik kualitas pemain maupun dana tetapi siapa tahu dengan tekat yang membaja PSIS bisa menggapai tempat yang terbaik?.
Paling tidak kita bisa melihat permainan CB PSIS bernomor 29 (?) yang begitu tenang menjaga pertahanannya, dan andai saja semua pemain bermain seperti itu maka hasil akhir yang fair akan selalu dapat diraih. Saya tidak akan mengomentari jeleknya permainan Salomon yang seakan-akan enggan untuk bermain bola karena kembali kepada keterbatasan dana yang ada, seperti pepatah jawa lama mengatakan "ono rego, ono rupo".
Saya teringat akan spanduk yang pernah berkibar di Jatidiri berbunyi "Mensana In Corporesano - Menang disina, disini dan disono", semoga bisa menjadi kenyataan - Amin-
Anda bisa mendapatkan informasi lebih dengan mengunjungi website resmi PSIS - Semarang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)












0 comments: